Kopi? ...sejujurnya aku bukan penggemar kopi. tapi bukan lantas aku tak ingin mencicipnya. aku meminumnya, hanya pada kala tertentu disaat kantuk tak lagi mampu bersahabat. dan.... Rokok? sejujurnya aku juga bukan penggemar rokok. apalagi pecandu. sekali lagi, aku hanya mengambil sebatang disaat tak ada lagi yang bisa diajak bicara, tak ada yang harus aku perbuat, dan tak ada lagi makanan ringan. dan sebatang lagi, dan bila waktu terus berdenting tanpa membiarkan mataku terpejam, ya, kuambil sebatang lagi.
apapun itu, realita dan prinsip tidak pernah selalu berjalan seimbang. seseorang mungkin berprinsip idealis dalam hidupnya, tapi pada realitanya tak selalu seperti yang diobsesikan. itulah manusia, dan pada ujungnya selalu menganggap orang lain ikut bersalah dalam keterpurukan dirinya.
dan saat orang menganggap semua yang kulakukan adalah buah dari keterpurukan, tidak! dengan tegas aku katakan tidak!. seperti halnya orang yang makan setengah piring nasi, itu bukan semata karena dia ingin kurus, tapi lihat lebih luas alasan yang boleh dikemukakan. Hanya Ingin. Ya, itulah alasan sebenarnya. jawaban yang sama pula yang selalu keluar dari mulutku.
Lalu saat orang bertanya, tidakkah tau akibat yang ditimbulkan? .I think I just need to say: don't you worry too about the fat you eat on your lunch table? either your dinner? a day and a day?. I guess you'll know what's my answer next. Done.
-in the lazy morning-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar